3 Fakta Bendungan Jlantah di Karanganyar,Tak Sekedar untuk Irigasi,Bakal Dibuka Jadi Tempat Wisata

Posted on


Laporan Wartawan skitdeva, Septiana Ayu Lestari

Proyek pembangunan Bendungan Jlantah di Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar ternyata memiliki sejumlah fakta baru.

Salah satu faktanya bahwa bendungan itu nantinya bakal diresmikan Presiden Prabowo Subianto dalam waktu dekat.

Apa saja fakta lainnya? Berikut informasi yang berhasil dihimpun skitdeva:

Bendungan Jlantah di Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar direncanakan akan diresmikan pada awal Januari 2025 mendatang.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Maryadi Utama.

Maryadi menambahkan proyek yang menelan anggaran sebesar Rp 1,025 triliun ini akan diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto.

“Insyaallah (diresmikan) tanggal 7 Januari 2025 oleh Bapak Presiden,” katanya kepada skitdeva, Jumat (27/12/2024).

Maryadi yakin proyek pembangunan Bendungan Jlantah akan selesai pada akhir tahun 2024 nanti.


2. Bakal Dibuka Jadi Tempat Wisata

Bendungan Jlantah yang berlokasi di Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar nantinya tidak hanya dimanfaatkan untuk ketahanan air, pangan, dan energi saja.

Namun, Bendungan Jlantah juga akan dibuka menjadi tempat wisata.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Maryadi Utama usai mendampingi kunjungan Waki Presiden Gibran Rakabuming Raka, Jumat (27/12/2024).

Menurutnya, pemanfaatan Bendungan Jlantah menjadi tempat wisata akan dikelola oleh masyarakat sekitar.

“Iya, tadi koordinasi dengan Pak Bupati, nanti Pak Bupati akan mengukuhkan komunitas peduli waduk, itu akan dikelola masyarakat yang tergabung dalam komunitas peduli waduk,” katanya kepada skitdeva, Jumat (27/12/2024).

Selain itu, juga disediakan tempat bagi warga sekitar yang memiliki usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“Masyarakat sekitar sini bisa berekonomi langsung, di sebelah sana, ada tempat untuk UMKM,” jelasnya.

“Jadi, tidak hanya menyediakan air baku, untuk irigasi, reduksi banjir, PLTMH, PLTS, tapi juga sebagai wisata,” tambahnya.

Bendungan Jlantah cocok dijadikan tempat wisata, karena berlatar belakang pemandangan yang indah.

Yang mana, akan tersaji pegunungan hijau dari perbukitan di Gunung Lawu dengan suasana yang sejuk.

Selain itu, Bendungan Jlantah juga dilengkapi fasilitas lain, seperti taman dan masjid.


3. Pembangunan Sempat Terkendala Fondasi Longsor

Saat ditinjau Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, progres pembangunan Bendungan Jlantah sudah mencapai 98,6 persen.

Yang mana, pengerjaan hanya menyisakan pengaspalan jalan dan pemasangan beberapa aksesosir pada Bendungan Jlantah.

Ia menambahkan progres pembangunan Bendungan Jlantah sempat terkendala dengan adanya fondasi yang longsor.

Namun, permasalahan tersebut sudah tertangani dengan membangun diafragma wall sepanjang 200 meter.

Selain itu, saat ini proses pembebasan lahan di sekitar Bendungan Jlantah masih berlangsung.

“Progres pembebasan tanah sudah 93 persen, tinggal proses tanah kas desa, hari ini ada pembayaran untuk tanah kas desa,” jelasnya.

Sementara itu, PPK Pengadaan Tanah Pembangunan Bendungan Jlantah, Rahayu Mahanani mengatakan masih ada 12 hektare lahan yang masih dalam proses pembebasan.

“Yang belum selesai pembebasan 12 hektare, untuk tanah masyarakat setengah hektare, kemudian sisanya tanah kas desa, sebesar 11,7 hektare,” jelasnya.

“Untuk lima bidang tanah kas desa ini sudah mendapat izin, proses pencairan dari APBN, sisanya simultan, nanti bertahap, masih ada 2 tahap lagi, target kami selesai April 2025,” pungkasnya.