– Beberapa orang gemar memakan kurma dikarenakan rasa manisnya serta kelembutan teksturnya.
Dilansir dari
Indian Express
Rasa manis pada kurma disebabkan oleh kehadiran gula alaminya. Meskipun terbilang manis, kurma memiliki indeks glikemik (IG) yang rendah.
Ini berarti bahwa memakan kurma dengan porsi sesuai tidak akan menyebabkan kenaikan gula darah yang drastis.
Selain itu, kurma kaya akan berbagai nutrisi yang membantu mengatur kadar gula dalam darah. Sebut saja serat yang dapat menunda proses pencernaan dan penyerapan glukosa.
Sama halnya dengan polifenol yang memperkuat kerja insulin, kalium dan magnesium juga berperan dalam pengaturan tingkat glukosa di darah.
Kendati demikian, tidak semua kurma memiliki angka GI yang sama. Ada beberapa jenis yang indeks glikemiknya lebih rendah daripada kurma lainnya, sehingga lebih aman dikonsumsi oleh pengidap diabetes.
Lantas, apa jenis kurma yang aman untuk diabetes?
Kurma yang aman untuk diabetes
Berikut adalah berbagai macam kurma dengan indeks glisemik (GI) rendah yang umumnya tidak menyebabkan kenaikan kadar gula darah secara signifikan:
1. Kurma Ajwa
Ajwa Kurma merupakan produk kurma terbaik yang berasal dari kota Madinah di Arab Saudi.
Tidak ada sebab sembarangan, buah kurma ini menampilkan cita rasa istimewa serta memberikan manfaat untuk kesehatan. Rasanya hampir serupa dengan kismis, tidak begitu manis namun agak kecut.
Ukuran buahnya relatif kecil dengan warna yang condong ke coklat gelap atau hitam legam.
Kurma Ajwa memiliki manfaat karena mengandung antioksidan dalam jumlah besar. Selain itu, buah ini rendah lemak, tinggi protein, serta kaya serat.
2. Kurma Kimia
Kurma Kimia merupakan tipe kurma yang asli dari Iran. Varietas ini kadang-kadang dikenali pula dengan sebutan Mazafati.
Dilansir dari
Kurma Mazafati umumnya memiliki warna hitam dan mempunyai kulit yang tipis jadi cukup mudah untuk dibuang. Rasanya sangat manis dan bisa dipakai sebagai pengganti gula.
Oleh karena itu, tak mengherankan jika jenis kurma ini seringkali dimanfaatkan sebagai komponen penambah pada makanan atau minuman tertentu.
milkshake
dan hidangan penutup.
Walaupun rasanya manis, kadar gulanya termasuk ke dalam tingkat sedang. Akan tetapi, lebih baik mengonsumsinya secara bijak dengan porsi kecil atau disertai dengan makanan seperti kacang untuk membantu menurunkan laju penyerapan glukosa di dalam tubuh.
3. Kurma Medjool
Kurma Medjool berasal dari Palestina dan Maroko serta dikenal sebagai salah satu tipe kualitas terbaik.
Buahnya memiliki ukuran besar dengan daging tebal, biji-bijian di dalamnya cukup kecil, serta rasa manis layaknya karamel.
Ternyata, kurma Medjool merupakan salah satu jenis yang paling manis dari semua variasinya. Walaupun demikian, buah ini tetap dapat disertakan dalam daftar makanan untuk program diet yang sehat.
Namun, bagi pengidap diabetes atau yang sedang mengurangi gula, sebaiknya mengonsumsi kurma ini dalam jumlah sedang.
4. Kurma Khadrawy
Khadrawy merupakan kurma yang umumnya berkembang pesat di Irak. Jenis ini mempunyai corak berwarna oranye kecoklatan sampai cokelat terang.
Kurma Khadrawy dikenal sebagai salah satu dengan tekstur paling superior berkat kelembutan dan masuk dalam golongan kurma lembap.
Kurma jenis ini memiliki kandungan gula yang lebih sedikit dibandingkan dengan Medjool, namun rasa manisnya masih terjamin.
5. Kurma Deglet Noor
Deglet Noor merupakan jenis kurma yang terkenal di Algeria dan Tunisia. Ini termasuk dalam kelompok kurma semi-keras. Rasa dari buah ini sangat manis dengan aroma yang lembut.
Buahnya berwarna kuning kecoklatan dengan daging yang keras. Karena sifat tersebut, Deglet Noor menjadi pilihan yang lebih baik untuk digunakan dalam proses masakan.
Kelapa kurma itu pun kerap digunakan sebagai komponen penambah pada proses produksi tersebut.
snack
bar
dan makanan ringan.
Itulah, jenis kurma yang cenderung tidak menaikkan gula darah dengan cepat dan aman dikonsumsi pengidap diabetes.
Meskipun begitu, asupan kurma setiap hari masih perlu dibatasi dan jangan sampai terlalu banyak.
Untuk mereka yang menderita penyakit tertentu, sebaiknya konsultasikan dahulu keadaan tersebut kepada dokter.