Inilah 5 Poin Utama Pernyataan Resmi Ridwan Kamil Tentang BJB

Posted on





,


Jakarta


– Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada akhirnya angkat bicara terkait pemberitaan yang menghubungkan namanya dengan dugaan skandal suap dalam penanganan dana iklan Bank BJB.

Inilah pernyataannya yang pertama sejak dia menyampaikan kesaksian tertulis yang mengkonfirmasi penyelidikkan KPK terhadap kediamannya pada tanggal 10 Maret 2025.

Dalam pernyataannya awal yang dirilis segera setelah penelusuran, dia menyebutkan dengan jelas bahwa kediamannya di Bandung memang sudah dikunjungi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Tim KPK telah mengeluarkan surat tugas resmi, dan sebagai warga negara yang bertanggung jawab, kami dengan senang hati bekerja sama dan mendukung pihak berwenang KPK dengan cara yang profesional,” demikian disampaikannya dalam pernyataannya.


Ia menyatakan bahwa dirinya enggan memimpin KPK dengan memberikan informasi tambahan. “Untuk hal-hal yang berkaitan lainnya, kami tidak boleh melewati tim KPK saat memberikan keterangan. Mohon kiranya media dapat menanyakan langsung ke tim KPK,” jelasnya.


Setelah kejadian tersebut, Ridwan enggan berkomentar kepada media hingga akhirnya terdapat sebuah pernyatan tertulis yang mencakup 5 poin utama pada hari Selasa, 18 Maret 2025.


Berikut adalah rincian selengkapnya dari 5 poin pernyataan yang disampaikan oleh Ridwan Kamil, sebagaimana diambil kutibanya dari

Antaranews

:


  1. Saya dalam keadaan sehat secara fisik maupun mental. Terus melaksanakan rutinitas harian seperti sedia kala. Meskipun begitu, semenjak awal tahun ini kurang sering meng-

    update

    aktivitas sehari-hari pribadi yang dibagikan di platform-media sosial.

  2. Menurut berbagai sumber di sejumlah media, KPK mengklaim adanya indikasi atas kejadian tersebut.

    mark up

    pada rincian biaya untuk sarana media di Bank BJB

  3. Ketika berperan sebagai gubernur, saya memegang posisi eks-ofisio. Biasanya dalam hal-hal terkait Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), saya menerima laporannya melalui kepala biro BUMD atau komisioner yang bertindak atas nama gubernur. Namun, pada kasus kali ini, saya tak pernah menerima laporan apapun, jadi saya sama sekali tidak menyadari tentang persoalan-persoalan yang sedang dibahas saat ini.

  4. Tanpa sengaja dihapus, sebab selama tiga bulan lamanya tim administrasi dari akun saya telah menghapus beberapa akun pengikut. Akun yang hilang itu merupakan akun dengan ciri khusus tersebut.

    endorse

    Saya telah meminta tim admin supaya mengembalikan konten-konten yang tak sengaja dihilangkan tersebut dengan cepat.

  5. Deposit tersebut bukan milik kita. Tak ada dana atau simpanan kita yang disitanya saat itu.


Berikut tulisan dalam bahasa Jawa yang dapat saya sampaikan.


Bandung, 18 Maret 2025


Ridwan Kamil


Satu poin penting dalam pernyataan tertulisnya terkait dengan penyitaan KPK atas deposito sebesar Rp 70 miliar. Dia mengatakannya demikian.

menyangkal klaim bahwa dana sebesar Rp70 miliar yang telah dirampas oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan miliknya.

Sebelumnya, KPK mengklaim bahwa mereka sudah menyita bukti fisik dari 12 lokasi yang diserahkan saat penyelidikan kasus dugaan suap di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB). Barang buktinya mencakup sekitar Rp 70 miliar berbentuk deposito. Di samping itu, masih ada informasi lain yang perlu dipertimbangkan.
deposito
, petugas juga mengambil sepeda motor dan mobil, serta aset seperti tanah, rumah, dan gedung.

Barang bukti tersebut juga ditemukan di kedua lokasi yang sudah ditelusuri, yaitu rumah pribadi mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil serta kantornya.
Bank BJB
Bandung kota. “Saya tidak sedang membicarakan tentang satu lokasi saja; dalam tiga hari terakhir, kami telah melakukan pencarian,” jelas Kasatgas Penyidikan KPK Budi Sukmo seperti dilansir.

Tempo

Dari YouTube KPK, Minggu, 15 Maret 2025.

Pernyataan lain yang disampaikan oleh RK adalah penyangkalan atas tuduhan bahwa dia mengetahui adanya dugaan tindakan korupsi di Bank BJB. Dia menyebutkan bahwa sebagai seorang gubernur, posisinya memberikannya hak untuk menjadi anggota tetap melalui statusnya sebagai eks-oficialist dan mendapatkan laporannya langsung dari kepala biro badan usaha milik negara atau komisar terkait keadaan perusahaan daerah. Akan tetapi, ketika berbicara tentang kemungkinan inflasi dalam alokasi dana promosi di Bank BJB, dia memastikan kalau hal itu sama sekali tak diketahuinya.



Untuk kasus ini, saya belum pernah menerima laporannya, jadi saya tidak tahu apa yang menjadi masalah pada hari ini,” ujarnya.

Dia juga merespons mengenai penghilangan beberapa postingan di platform-media sosialnya, seperti Instagram.

Tanpa sengaja dihapus, sejak 3 bulan lalu tim administrasi akun telah menghapus beberapa akun pengikut. Akun yang hilang tersebut memiliki karakteristik tertentu.

endorse

,” katanya.


Pernyataan tersebut dibuat sebagai respons terhadap komentar netizen mengenai penghapusan unggahan tentang peluncuran kafennya yang bernama Jabarano, di Seoul beberapa bulan sebelumnya.


Mutia Yuantisya

bersumbang dalam penyusunan artikel ini

Kronologi 3 Petugas Kepolisian Tewas Saat Razia Perjudian Sabung Ayam di Lampung, Apakah Ada Ikut serta Personel TNI?