blog.skitdeva.comHerry IP mengakui bahwa para pemain Malaysia gagal total dalam misi mereka di All England Open 2025 dan itu sekaligus mencoreng reputasinya.
Pria kelahiran Pangkalpinang, Bangka Belitung, itu baru resmi bekerja sebagai pelatih kepala ganda putra nasional Malaysia pada 1 Februari lalu.
Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) memilihnya untuk menggantikan Tan Bin Shen, yang pindah ke bulu tangkis Hong Kong.
Bin Shen melatih ganda putra Malaysia dari 17 Desember 2020 hingga 13 Januari 2025.
Dalam rentang itu, Malaysia tak pernah bisa meraih gelar ganda putra All England.
Sedangkan Herry IP telah menghasilkan 10 juara All England selama masa jabatannya sebagai pelatih Indonesia.
Oleh karena itulah, pelatih berusia 62 tahun bernama lengkap Herry Iman Pierngadi tersebut sangat kecewa melihat ketiga pasangan BAM sudah tersingkir di babak pertama All England Open 2025.
Ketiga pasangan ganda putra itu adalah Aaron Chia-Soh Wooi Yik (peringkat 5 dunia), Man Wei Chong-Tee Kai Wun (7) dan Wan Arif Wan Junaidi-Yap Roy King (17).
Ada enam pasang ganda putra Malaysia yang tampil di turnamen bulu tangkis tertua dunia ini, tiga lainnya berstatus profesional atau independen.
Setelah kemunduran jauh atau kegagalan total di All England ini, Herry IP mengatakan perlu waktu sebelum dia dapat mulai melihat kesuksesan dengan pasangan Malaysia.
Dia mengakui, Aaron-Wooi Yik sebetulnya adalah pertaruhan terbaik Malaysia di All England Open 2025.
Akan tetapi, cedera bahu Aaron memengaruhi penampilan mereka saat kalah dalam tiga gim dari peringkat 15 dunia Denmark, Rasmus Kjaer-Frederik Sogaard.
Wei Chong-Kai Wun dikalahkan oleh pasangan peringkat 6 dunia asal China, He Ji Ting-Ren Xiang Yu.
Sedangkan Arif-Roy King dikalahkan oleh pasangan unggulan China, Huang Di-Liu Yang, dalam tiga gim.
“Kami gagal di All England. Pasangan putra kami tidak bermain dengan baik. Mungkin, ini juga salah satu hasil terburuk di All England bagi saya sebagai pelatih dalam waktu yang lama,” ungkap Herry.
“Ada beberapa faktor yang menyebabkan hasil ini, tetapi apa pun alasannya, faktanya pasangan kami kalah di babak pertama.”
“Taruhan terbaik kami adalah Aaron-Wooi Yik, tetapi cedera bahu membuat Aaron tidak fit 100 persen.
Dia mengulas sedikit tentang keunggulan Aaron Chia serta kesalahan Arif-Roy King dan Wei Chong-Kai Wun.
“Aaron biasanya bermain sebagai penyerang dari baseline, tetapi cedera itu memaksanya bermain di lapangan depan dan mereka tidak dapat bermain dengan kekuatan penuh.”
“Arif-Roy King sangat terpukul dengan kesempatan itu karena bermain di All England pertama mereka dan tidak dapat mengendalikan emosi.”
“Penampilan Wei Chong-Kai Wun mengecewakan karena saya sudah menduga mereka akan menang. Namun, mereka mengikuti irama Ji Ting-Xiang Yu dan kalah.”
Tentang Perubahan Taktik
Mengenai perubahan taktik yang dikritik legenda ganda putra Malaysia Jalani Sidek, Herry menjelaskan memang tak semudah membalik telapak tangan.
Menurut Herry IP, perubahan taktik dan rutinitas latihan yang telah diterapkannya akan membutuhkan waktu bagi pasangan untuk beradaptasi, tetapi dia yakin mereka akan menjadi lebih baik.
“Perubahan taktik akan membutuhkan waktu untuk diterapkan. Saya telah memberi tahu para pemain untuk tidak mengangkat
shuttlecock
terlalu banyak agar tetap menyerang, tetapi mereka belum sepenuhnya beradaptasi dengan itu.”
“Mereka harus terus bekerja keras dan juga percaya pada perubahan. Saya merasa hasilnya akan mulai membaik,” tandas ayah tiga anak itu.
Perjalanan Malaysia di ganda putra All England Open 2025 berakhir setelah pasangan peringkat 2 dunia berstatus independen Goh Sze Fei-Nur Izzuddin Rumsani kalah 16-21 13-21 dari pemain peringkat 43 dunia asal Korea Selatan, Kim Won Ho-Seo Seung Jae, di babak kedua.
Dikuasai China
All England kini sudah memasuki semifinal yang dikuasai China.
China memiliki wakil di semifinal semua nomor, bahkan ada yang sudah memastikan tempat di final.
Di semifinal tunggal putra, sesama China Shi Yuqi bertarung dengan Li Shifeng.
Di tunggal putri kembali sesama China bentrok, yakni Han Yue versus Wang Zhiyi.
Di ganda putra ada He Jiting-Ren Xiangyu, yang akan meladeni Kim Won-ho dan Seo Seung-jae dari Korea Selatan.
Pemenangnya akan bersua wakil Indonesia di final, yaitu Leo Rolly Carnando-Bagas Maulana atau Sabar Karyaman Gutama-Muhammad Reza Pahlevi Isfahani.
Di ganda putri, ada dua wakil China yang masing-masing menghadapi pasangan Jepang, sehingga berpotensi ketemu di final.
Terakhir, di semifinal ganda campuran lebih dahsyat lagi, karena ada tiga wakil China.