Polisi Kejar “Jagoan Cikiwul” yang Ngajakin THR ke Perusahaan

Posted on


BEKASI,

Kepolisian sedang mengejar seseorang berinisial Suhada yang menyebut dirinya sebagai pahlawan dari Cikiwul dan mendesak upah lebaran (THR) kepada perusahaan di wilayah Bekasi.

Kepala Sektor Polisi Bantargebum, Kompol Sukadi, menyatakan bahwa Suhada melarikan diri ke Gunung Putri, Kabupaten Bogor, usai videonya yang menuntut Tunjangan Hari Raya Lebaran kepada perusahaannya menjadi viral di media sosial.

“Seseorang ini sedang dalam pencarian untuk diperiksa keterangannya,” ujar Sukadi kepada , Kamis (20/3/2025).

Kepolisian mengatakan bahwa Suhada datang ke perusahaan bersama tiga teman sejawatnya yang saat ini sedang dicari oleh pihak berwenang.

Sukadi juga mengharapkan agar ketiganya hadir di Polsek Bantargebum untuk diberikan pertanyaan.

“Saat ini sedang dalam pantauan, minta dia datang ke Polsek untuk diperiksa,” jelasnya.

Sukadi menyebutkan bahwa Suhada dan tiga kawannya adalah para preman yang menyamar sebagai anggota organisasi kemasyarakatan (ormas).

Mereka semua juga diketahui pernah mengajukan THR untuk Lebaran tahun lalu.

“Ya, mereka adalah preman yang menyamar sebagai anggota ormas,” terangnya.

Sukadi menyatakan bahwa mereka akan mengambil tindakan keras terhadap para pelaku jika keempat orang tersebut terbukti melanggar hukum dalam kasus pemerasan.

“Sekarang mari lakukan klarifikasi terlebih dahulu, dan mintalah keterangan apakah ada elemen kejahatan atau tidak. Jika memang ada, maka kami akan melanjutkan dengan penerapan hukum,” tambahnya.

Sebelumnya dilaporkan, seorang preman yang bernama Suhada telah mengancam untuk memblokir jalur masuk ke sebuah pabrik plastik di Jalan Tali Kolot, Cikiwul, Bantargebeg, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Ancaman tersebut disampaikan oleh Suhada usai ia hanya menerima Rp 20.000 ketika mengajukan tunjangan hari raya (THR) Idulfitri saat berkunjung ke kantor pada Senin (17/3/2025), kurang lebih pukul 11:00 WIB.

Aksi Suhada itu terekam dalam sebuah video berdurasi 2 menit 59 detik yang diunggah oleh pengguna Instagram, @infobekasi.

Pertama-tama, Suhada yang memakai vest hitam dengan kaos bernuansa cokelat merah menjadi kesal ketika petugas keamanan pabrik menyodorkan danaTHR sebesarRp 20.000 kepada dirinya.

Pelanggan yang tidak senang dengan jumlah kompensasi dari keamanan akhirnya mendesak untuk berjumpa dengan pemilik perusahaan.

“Gue tidak peduli dengan uangmu, yang gue inginkan adalah pimpinanmu, datang kesini,” ungkap Suhada terhadap si pengaman, sebagaimana diambil dari akun Instagram @infobekasi, hari Kamis tanggal 20 Maret 2025.

“Jangan begitu, Pak. Hormati saya, saya bekerja di tempat ini, Pak,” kata si satpam.

“Saat kamu bekerja di tempat kami, ingatlah bahwa ini adalah kepercayaan,” ujar Suhada.

“Saya sudah jelaskan, Pak, ini adalah tugas,” balas si satpam.

Merasa tidak puas dengan respons itu, Suhada pun berusaha untuk mendobrak keamanan dengan menyombongkan diri bahwa dia adalah seorang pemberani dari Cikiwul.

Sebaliknya, dia memperingatkan bahwa akan menghalangi akses jalan di depan perusahaan jika tidak dapat berjumpa dengan pemilik pabrik.

“Percayalah, kamu makan dan seenaknya sendiri di tempat ini tanpa menghargai saya. Jika kamu ingin tahu, aku adalah pemimpin dari kelompok Kwetiau. Banyak anggota grupku ada di sekitar sini. Apakah jalanan masih dapat dilewati jika kami memblokir jalan utama?” kata Suhada.

Suhada kepada pihak keamanan mengatakan bahwa dia terpaksa turun gunung setelah stafnya berkali-kali tidak berhasil bertemu dengan pemilik perusahaan.

Akan tetapi, setelah turun dari posisinya, dia mengalami hal yang serupa dengan karyawannya, yaitu kurang mendapat pengakuan dari perusahaan.

“Sejauh ini gue belum pernah terlibat langsung, orang yang sudah bertindak adalah bawahan gue. Kali ini gue ikut dan ingin melihat buktinya sendiri, ternyata hal itu tidak memperhatikan lingkungan sekitar. Disini semuanya ada di tanganku,” tandas Suhada.

Setelah tidak terlalu lama, Suhada menunjukkan sebauh amplop putih yang berisikan sehelai kertas ke arah si satpam.

Berikutnya, dia mengarahkan perhatian ke teks yang ada di kertas sambil menyatakan dirinya “turun gunung” dengan tujuan kuat untuk mempertahankan negeri ini.

“Saya tidak cari masalah, saya berikan ini dengan niat baik loh, saya pertahanin negeri ini disini, saya relakan nyawa untuk itu,” tegasnya.