Prabowo Tolak Secara Langsung Penawaran Emas Batangan dari Freeport, Menterinya Hanya Bisa Terkejut

Posted on



Adegan Presiden Prabowo yang diberi tawaran emas batangan usai menghadiri peresmian pabrik pemurnian logam mulia atau precious metal refinery (PMR) milik PT Freeport Indonesia di area PTFI menarik perhatian.

Blok emas tersebut diserahkan secara langsung oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

Mendapati penolakan dari Presiden Prabowo Subianto, Bahlil dan Erick Thohir pun tak bisa menahan tawanya hingga terpingkal-pingkal.

Presiden Prabowo Subianto melakukan peresmian pabrik pengolahan logam mulia atau smelter emas berharga milik PT Freeport Indonesia (PTFI) yang terletak dalam area PTFI, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, pada hari Senin, 17 Maret 2025.

Setelah penandatanganan, Presiden Prabowo Subianto berjabat tangan dengan beberapa orang.

Saat akan pergi dari panggung, terlihat Bahlil dengan cepat meraih koin emas yang ada di depannya.

Dia langsung menyerahkan emas batangan tersebut kepada Prabowo.

Sekejap Presiden Prabowo Subianto menolaknya dengan gerakan mengayunkan tangannya.

Bukan hanya itu, Presiden pun menarik emas dari tangan Bahlil dan kemudian meletakkannya kembali seperti sediaanya.

Bahlil dan Erick Thohir tampak ketawa terpinga-pinga.

Prabowo Subianto juga tampak mengolok-olok Bahlil dengan menunjukkan ibu jari kepadanya.

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo Subianto menyebutkan tentang nomor 8.

“Hari yang terpilih memang tampak seperti tanggal keberuntungan. Saat ini adalah 17 Maret tahun 2025. Angka satu dan tujuh, delapan. Benar sekali, angka delapan merupakan nomor beruntung bagi jalannya karier saya,” ujar Prabowo.

Sekarang ini Prabowo telah menjadi Presiden ke-8 di Republik Indonesia.

“Maka sebagai Presiden kedelapan Republik Indonesia pada masa ketika saya masih aktif dalam militer, saya memiliki kode 08. Mungkin jika ada yang bernomor 07, maka dia akan menjadi Presiden keenam dan tujuh. Di tahun ini, kita merayakan ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke-80 atau bisa juga disebut 80 ditambah 8 lebihnya. Saat ini, satu ditambah tujuh menghasilkan delapan sehingga tampak bahwa angka delapan benar-benar membawa nasib baik. Terima kasih kepada Freeport telah memilih tanggal ini untuk peresmiannya,” ujar Presiden Prabowo Subianto.

Presiden Prabowo menggarisbawahi kebutuhan akan industrialisasi serta pengolahan lebih lanjut dari sumber daya alam guna meningkatkan kontribusi terhadap ekonomi dalam negeri.

“Bersyukurlah karena kita memiliki fasilitas dan industri ini. Saya mendengar bahwa instalasi pengolahan logam ini, terlebih lagi untuk emas, merupakan yang terbesar di dunia mulai dari awal hingga akhir proses dalam sebuah badan usaha tunggal. Oleh sebab itu, menurut saya hal ini patut disyukuri,” ungkap Presiden Prabowo Subianto.

Di samping itu, Presiden menyatakan bahwa Indonesia seharusnya tidak terbatas pada peran sebagai eksportir barang mentah saja, melainkan juga harus dapat memprosesnya menjadi produk jadi yang memiliki nilai tambah lebih tinggi.

Presiden juga menggarisbawahi kepentingan manajemen sumber daya alam yang efektif sebab Indonesia menyimpan cadangan emas terbesar urutan enam di seluruh dunia.

“Kami berharap bisa mengatur sumber daya ini dengan tepat. Ada sejumlah pelanggaran, seperti pertambangan ilegal yang tersebar di banyak tempat serta penyelundupan emas keluar negeri tanpa melewati prosedur resmi. Hal-hal tersebut merugikan negara, masyarakat, dan kami berniat untuk menindaki serta menyelidikinya,” ujarnya.


Artikel ini telah dipublikasikan di

Tribun Bogor