Super Air Jet Jakarta-Pekanbaru “Delay” 2 Jam, Angkasa Pura: Masalah di Internal Maskapai

Posted on

, viral di media sosial.

pada Jumat (27/12/2024) siang.

itu berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jakarta menuju Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau.

,” tulis pengunggah.

dari Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 18.10 WIB.

Namun, pesawat tidak kunjung bergerak. Hingga sekitar pukul 20.00 WIB, tidak ada pemberitahuan dari kru pesawat.


Baca juga:

Pilot akhirnya memberikan pengumuman melalui pengeras suara kepada para penumpang yang tetap duduk di kursinya masing-masing, seperti yang tampak dalam video.

Pilot menyebutkan, penundaan terjadi karena jam operasional Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru hanya sampai pukul 21.00 WIB.

Sehingga pihak maskapai sedang mengajukan perpanjangan jam operasional. Namun, penjelasan itu justru memicu kemarahan lebih besar dari penumpang.

Dalam kelanjutan video tersebut, tampak sejumlah penumpang beradu argumen dengan seorang awak kabin.

,” bunyi keterangan dalam unggahan.

dan puluhan komentar warganet.


Baca juga:

Angkasa Pura buka suara

Executive General Manager (EGM) PT Angkasa Pura II Pekanbaru Radityo Ari Purwoko buka suara mengenai pernyataan pilot Super Air Jet IU 914.

Ia membantah pernyataan pilot bahwa penyebab keterlambatan penerbangan karena tidak adanya perpanjangan jam operasional Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.

, Jumat.

hingga pukul 21.00 adalah tidak tepat,” imbuhnya.

Sebagai contohnya, pihaknya memberikan perpanjangan operasional bandara hingga pukul 02.30 WIB pada Lebaran 2024 lalu.


Baca juga:

Radityo memang tak menampik bahwa jam operasional Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru hanya sampai pukul 21.00 WIB. Namun, jam operasional itu bisa diperpanjang.

“Bandara memang beroperasi hingga pukul 21.00 WIB, namun kami selalu mengakomodasi permintaan perpanjangan, terutama demi kepentingan penumpang,” ujar dia.

Radityo menyayangkan adanya peristiwa itu dan menekankan bahwa masalah tersebut berada pada internal pihak maskapai atau kru penerbangan, bukan pengelola bandara.

Ia juga menegaskan bahwa Bandara Sultan Syarif Kasim II selalu mendukung operasional maskapai, terutama dalam situasi mendesak.

“Kami berharap maskapai lebih transparan dan profesional dalam memberikan informasi kepada penumpang,” pungkasnya.


Baca juga: