– Skandal Kim Soo-hyun terus berkembang. Dalam situasi di mana ada ancaman gugatan hukum serta gerakan-boikot masif, saluran YouTube bernama Garo Sero Research Institute (Garo Sero) menyajikan bukti tambahan yang makin meningkatkan spekulasi dari publik.
Pada kesempatan kali ini, mereka mengunggah tangkapan layar dari obrolan antara Kim Sae-ron dan Kim Soo-hyun tahun 2018. Saat itu, Kim Sae-ron baru saja duduk di kelas 11 SMA. Bukti tambahan tersebut membuat keadaan menjadi lebih rumit bagi Kim Soo-hyun, yang sebelumnya telah mendapat banyak tekanan.
Bukti Percakapan yang Mencurigakan
Pada tanggal 18 Maret, Garo Sero merilis tangkapan layar dialog yang mendemonstrasikan bahwa Kim Sae-ron bertanya kepada Kim Soo-hyun seputar keberadaan akun KakaoTalknya pada malam hari, tepatnya tanggal 13 Agustus 2018. Pada hari berikutnya, Kim Sae-ron mengirimkan pesan lagi dan memohon agar sang aktor mau menerima undangan menjadi teman di aplikasi Telegram.
Garo Sero menyatakan bahwa Kim Soo-hyun lah yang secara langsung memintanya kepada Kim Sae-ron agar menghubungi lewat aplikasi Telegram usai dia mencopot KakaoTalk dari telepon genggamnya. Selanjutnya, mereka juga menekankan pada sebutan ‘friend rahasia’ yang diklaim dipakai oleh Kim Soo-hyun, membuka ruang bagi dugaan adanya hal tersembunyi di balik interaksi keduanya.
Ini menimbulkan respon besar di media sosial dan forum online, seperti theqoo, tempat unggahan terkait sudah disaksikan lebih dari 57.000 kali dalam waktu satu jam saja. Banyak warganet yang bertanya-tanya tentang keputusan Kim Soo-hyun berpindah ke Telegram, aplikasi yang populer dikarenakan fiturnya yang aman serta dapat menghapus pesan secara permanen.
Banyak tanggapan pedas muncul dari para pengguna media sosial. “Telegram dan ‘teman rahasia’? Hal ini sungguh mencurigakan,” tulis seorang netizen.
Teleponumum bukanlah aplikasi yang sering digunakan untuk obrolan sehari-hari,” catat satu netizen lagi. Di sisi lain, pengguna media sosial lain menambahkan pertanyaan, “Mengapa perlu menghilangkan KakaoTalk dan beralih ke Telegram?
Seorang warga maya menambahkan bahwa permintaan kepada pelajar SMA untuk berpindah ke aplikasi Telegram oleh seseorang yang lebih dewasa adalah hal yang mencurigakan.
Pengaruh Internasional: Sampai ke Hilangnya Kontrak akibat Boykot
Kontroversi tersebut semakin membesar akibat tekanan masyarakat pada proyek serta kontrak yang menyangkut Kim Soo-hyun. Acara varietas MBC berjudul “Good Day”, di mana dia tampil, sekarang menjadi sasaran protes skala internasional.
Ribuan komentar mengalir deras ke akun media sosial para anggota cast lainnya. Mereka mendesak untuk mencabut keterikatan dengan Kim Soo-hyun.
Pada tanggal 17 Maret, pihak produksi acara “Good Day” mempublikasikan pernyataan formal yang menanggapi keprihatinan masyarakat dan menyebutkan bahwa mereka berencana untuk mengurangi jumlah tayangan dari Kim Soo-hyun selama proses editing. Walau begitu, para rekannya seperti Jung Hae-in serta Im Si-wan juga mendapat guncangan dari komentar pedas netizen cuma lantaran tetap follow-nya pada Kim Soo-hyun di platform-media online.
Di luar pengaruh di industri hiburan, sejumlah perusahaan terkenal seperti Dinto, Prada, Homeplus, dan Tous Les Jours sudah membatalkan kerja samanya dengan Kim Soo-hyun. Dinto dengan jelas menyampaikan bahwa pembatalan kontrak tersebut dilakukan guna melindungi nilai serta keyakinan para pelanggannya.
Demikian dilansir dari KBIZoom pada hari Selasa, tanggal 18 Maret 2025, CJ Foodville pun memutuskan untuk tidak melanjutkan kerja sama dengan sang aktris.
Di sejumlah negara, termasuk China dan Thailand, iklan yang mempromosikan Kim Soo-hyun sudah dicabut dari berbagai lokasi umum. Video yang menjadi perbincangan luas menggambarkan karyawan rumah sakit di Thailand sedang mencopot poster Kim Soo-hyun sambil menyatakannya sebagai “kotanye yang mesti dibuang”.
Ancaman Tuntutan Hukum dari Disney+
Seiring dengan skandal yang makin meluas, Disney+ diyakini sedang mengkaji kemungkinan untuk melakukan tuntutan hukum besar kepada Kim Soo-hyun karena diduga melanggar perjanjian kerja sama. Mengacu pada praktik di bidang ini, apabila seorang pemeran menyebabkan masalah yang berdampak negatif bagi sebuah produksi, maka bisa jadi harus membayar sanksi keuangian dalam jumlah tinggi.
Sebagai bintang utama dalam seri “Knock-Off” dengan biaya produksi kira-kira 60 miliar KRW, Kim Soo-hyun diduga mendapatkan honor antara 500 sampai 800 juta KRW per episodenya. Bila Disney+ memilih untuk melaporkannya, dia bisa diharuskan membayarkan ganti rugi senilai beberapa miliar KRW.
Pakar industri telah menegaskan bahwa ada insiden mirip yang terjadi di Hollywood, tempat aktor Kevin Spacey dituntut untuk membayarkan denda senilai 30 juta USD kepada Netflix usai dia dibebas dari proyek “House of Cards”. Bila Disney+ memilih jalur legalitas, hal tersebut dapat berpotensi menyebabkan Kim Soo-hyun mengalami krisis finansial sampai ke titik bangkrut.
Dengan gerakanboikot yang terus membesar, pencabutan kontrak oleh beberapa perusahaan besar, serta ancaman tuntutan hukum, prospek KarirKim Soo-hyun di dunia hiburan kini kelihatan semakin gelap. Sekarang, semua orang sedang menyimak apa keputusan selanjutnya sangaktor ituambil membuat pengakuan resmi atau malahan tetap bungkam menghadapi arus polemik yang menerjang dirinya.
Tentu saja, insiden ini sudah mengejutkan dunia hiburan Korea dan membuka preseden baru tentang cara skandal pribadi bisa berdampak pada jalannya karir seseorang. Saat ini semua perhatian tertumpuk pada Kim Soo-hyun serta tindakan apa yang akan dia ambil untuk menghadapinya.
(*)