JAKARTA, blog.skitdeva.com
Menjelang Lebaran, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, menjadi magnet bagi pembeli yang datang dari berbagai penjuru, bahkan dari luar Pulau Jawa.
Mereka berbondong-bondong mencari pakaian untuk merayakan momen istimewa Lebaran bersama keluarga.
Di tengah keramaian, ada kisah menarik yang tersaji dari para penjual dan pembeli yang beraktivitas di pasar yang dikenal sebagai pusat perbelanjaan terbesar di Indonesia ini.
Lonjakan penjualan gamis
Sebagian besar penjual di Pasar Tanah Abang mengalami peningkatan signifikan dalam penjualan gamis menjelang Hari Raya Idul Fitri.
“Menjelang Lebaran, gamis paling laris manis di sini,” ucap Atun (48), salah satu penjual yang telah berjualan selama 20 tahun, Kamis (14/3/2025).
Ia menjelaskan bahwa gamis adalah pilihan klasik yang tak lekang oleh waktu, sehingga banyak dicari oleh konsumen.
Atun menjual gamis dengan harga bervariasi, mulai dari Rp 150.000 hingga Rp 220.000, tergantung pada jenis bahan yang digunakan.
“Kalau Rp 150.000 itu bahannya linen, sedangkan Rp 220.000 berbahan knit,” tuturnya.
Ia juga melaporkan, omzet penjualannya meningkat secara drastis menjelang Lebaran, dari Rp 3-4 juta per hari menjadi Rp 6-7 juta.
Mulia (50), penjual lainnya, menambahkan bahwa gamis dan
outer
gamis adalah pilihan utama konsumen saat ini.
“Omzet sehari bisa mencapai Rp 5 juta menjelang Lebaran,” ujarnya.
Tak hanya warga Jakarta, banyak pembeli dari luar Pulau Jawa seperti Nur Fadila (31) yang datang ke Tanah Abang setelah mendengar rekomendasi dari teman-temannya.
“Pergi ke Tanah Abang karena rekomendasi dari orang-orang dekat ini sebagai pusat perbelanjaan terbesar,” ujarnya.
Nur merasa beruntung dengan banyaknya pilihan pakaian dengan harga terjangkau.
Zeli (61), seorang dosen asal Manado, juga mengunjungi Tanah Abang saat berada di Jakarta. Ia berencana membeli pakaian untuk keluarganya di Manado.
“Saya sengaja beli banyak sampai lima plastik besar untuk bagi-bagi keluarga di sana,” ujarnya, menunjukkan semangat dalam berbelanja.
Tak pilih e-commerce
Para pembeli di Tanah Abang mengungkapkan, mereka lebih memilih berbelanja langsung daripada belanja daring menggunakan e-
commerce
.
“Karena kualitas di sini bisa mengetahui mana yang lebih bagus. Kalau e-commerce, kami beli kualitas A sesuai deskripsi, tetapi yang datang malah kualitas B,” ungkap Zeli.
Zeli mengatakan, kualitas bahan yang dijual di Tanah Abang berbeda dengan toko
online
.
“Meskipun harga e-
commerce
lebih murah, tapi kualitasnya enggak sesuai,” ungkap dia.
Susanti (26), seorang karyawan swasta, juga mengungkapkan preferensinya untuk memilih bahan secara langsung di Pasar Tanah Abang.
“Saya suka pilih-pilih bahan sampai mendapatkan kualitas terbaik. Kalau di e-
commerce
enggak tahu bahannya gimana,” jelasnya.
Kerap dibandingkan dengan E-Commerce
Di tengah lonjakan penjualan dan banyaknya pembeli, para penjual Tanah Abang merasakan dampak persaingan dengan e-
commerce
.
Atun berujar banyak pembeli yang sering membandingkan harga dan kualitas.
“Sering banyak yang membandingkan barang di sini lebih mahal daripada online,” keluhnya.
Meskipun kualitas barang di Tanah Abang berbeda dengan yang dijual secara
online
, Mulia berujar, para penjual tidak memiliki banyak cara untuk meyakinkan pelanggan.
“Kalau beli secara online pasti sering mengecewakan karena berbeda dengan yang ada di foto,” tutur Mulia.
Momen menjelang Lebaran di Pasar Tanah Abang bukan hanya tentang berbelanja, tetapi juga menjadi gambaran tentang tantangan dan harapan bagi para penjual dan pembeli.
Waswas copet gentayangan
Namun, tidak semua pengalaman di Tanah Abang berjalan mulus.
Beberapa pembeli melaporkan kekhawatiran mereka terkait keamanan, terutama mengenai pencopetan yang marak terjadi.
“Saya cuma mengeluhkan copet, di sini rawan copet,” ucap Susanti.
Ia berharap agar pihak berwenang dapat lebih menertibkan situasi tersebut agar pembeli merasa lebih aman.
Zeli juga menyoroti kondisi fasilitas di Tanah Abang, khususnya toilet yang kurang terawat.
“Toiletnya itu kurang nyaman, kurang terawat dengan baik,” katanya, menekankan pentingnya kenyamanan bagi pengunjung yang datang.