6 Ciri Kolesterol Tinggi di Wajah dan Mata, Kenali Gejalanya Sedari Dini!

Posted on

Bunda khawatir punya kolesterol tinggi? Kenali ciri kolesterol tinggi di wajah dan mata agar segera mendapatkan perawatan yang tepat.

Kolesterol tinggi sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas. Namun dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa menyebabkan perubahan pada wajah.

Salah satu tanda yang paling umum adalah munculnya bercak atau benjolan kuning yang dikenal sebagai xanthelasma. Biasanya ciri tersebut muncul di kelopak mata bagian atas atau bawah.

Selain itu, kolesterol tinggi juga dapat terlihat dalam bentuk lingkaran abu-abu di sekitar kornea mata yang dikenal sebagai corneal arcus. Meskipun tanda-tanda ini tidak selalu berarti Bunda mengalami kolesterol tinggi, kehadirannya bisa menjadi indikasi masalah kesehatan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Kolesterol

Dokter biasanya akan menyarankan berbagai metode untuk mengatasi ciri kolesterol tinggi di wajah, mulai dari tindakan medis seperti operasi minimal invasif dan penggunaan laser hingga perubahan gaya hidup. Perawatan itu bertujuan untuk menghilangkan lesi yang muncul dan menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.

Di samping itu, terapi obat juga dapat direkomendasikan untuk menurunkan kadar kolesterol dan mencegah komplikasi lebih lanjut seperti penyakit jantung dan stroke.

Ciri kolesterol tinggi di wajah dan mata

, mari memahami ragam gejala kolesterol tinggi yang harus disadari sejak dini mencegah timbulnya komplikasi.

1. Xanthelasma

Xanthelasma merupakan salah satu tanda utama kolesterol tinggi yang muncul di wajah. Ini berupa benjolan berwarna kuning yang lunak atau agak keras dan sering kali muncul di kelopak mata. Meskipun tidak menimbulkan rasa sakit, keberadaan xanthelasma bisa mengganggu estetika wajah dan menjadi indikasi bahwa kadar kolesterol dalam darah terlalu tinggi.

Tidak semua orang dengan kolesterol tinggi mengalami xanthelasma. Namun jika benjolan ini muncul, dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan kolesterol.

Xanthelasma terbentuk akibat penumpukan lemak di bawah kulit. Faktor risiko utama termasuk kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi, genetik, serta kondisi medis seperti diabetes.

Untuk menghilangkannya, dokter mungkin melakukan beberapa prosedur, seperti bedah eksisi, krioterapi (pembekuan), elektrokauter, atau terapi laser. Namun cara terbaik untuk mencegah xanthelasma dengan menjaga kadar kolesterol tetap normal melalui pola makan sehat dan olahraga.

2. Corneal arcus

Ciri lain dari kolesterol tinggi yang dapat terlihat di wajah dan mata, yakni corneal arcus. Itu berupa lingkaran abu-abu atau putih yang mengelilingi kornea mata.

Meskipun kondisi ini lebih sering terjadi pada orang lanjut usia, corneal arcus yang muncul di usia muda bisa menjadi indikasi kadar kolesterol tinggi. Penyebab utama dari kondisi ini adalah penumpukan lipid di sekitar kornea yang sering kali dikaitkan dengan riwayat keluarga dengan riwayat kolesterol tinggi.

Corneal arcus sendiri tidak menimbulkan masalah penglihatan atau rasa sakit. Namun bisa menjadi tanda penting yang mendorong Bunda untuk melakukan pemeriksaan kolesterol. Jika ditemukan kadar kolesterol tinggi, dokter mungkin akan merekomendasikan perubahan gaya hidup, penggunaan obat-obatan seperti statin, serta pengelolaan faktor risiko lainnya.

3. Lichen planus dan psoriasis

Selain xanthelasma dan corneal arcus, beberapa kondisi kulit juga bisa dikaitkan dengan kadar kolesterol tinggi. Lichen planus misalnya, kondisi inflamasi kronis yang dapat menyebabkan ruam merah atau ungu yang gatal di berbagai bagian tubuh, termasuk wajah.

Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara lichen planus dan dislipidemia, termasuk kolesterol tinggi. Sementara itu, psoriasis merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan bercak kulit tebal dan bersisik, telah dikaitkan dengan kolesterol tinggi.

Studi menunjukkan bahwa kadar kolesterol yang tidak terkontrol dapat memperparah peradangan yang terkait dengan psoriasis. Oleh karena itu, pengelolaan kolesterol yang baik dapat membantu mengurangi gejala kedua kondisi ini.

4. Eruptive xanthomas

Eruptive xanthomas merupakan jenis lain dari xanthoma yang muncul sebagai benjolan kecil berwarna merah atau kuning, ditemukan di berbagai bagian tubuh, termasuk wajah. Kondisi ini biasanya terkait dengan kadar trigliserida yang sangat tinggi dan bisa menjadi tanda risiko akut terhadap pankreatitis.

Benjolan bisa terasa gatal atau nyeri dan biasanya muncul secara tiba-tiba. Penanganan utama untuk eruptive xanthomas dengan menurunkan kadar trigliserida melalui perubahan pola makan, olahraga, dan penggunaan obat-obatan sesuai anjuran dokter.

Jika dibiarkan tanpa pengobatan, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk peningkatan risiko penyakit jantung.

5. Retinal vein occlusion

Retina adalah jaringan peka cahaya di bagian belakang mata. Retina mendapatkan pasokan darah melalui arteri retina dan vena retina.

(RVO). Ketika arteri yang tersumbat, kondisi ini dikenal sebagai retinal artery occlusion yang juga disebut sebagai stroke mata.

Saat vena retina tersumbat, darah dan cairan bisa bocor ke dalam retina. Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan di makula, bagian retina yang bertanggung jawab atas penglihatan sentral.

Stroke mata dapat menyebabkan kematian sel saraf di mata yang berpotensi memperburuk kehilangan penglihatan. Beberapa penderita dapat mendapatkan kembali penglihatannya dalam waktu satu tahun, tapi sering kali tidak kembali seperti semula.

Untuk mencegah penyumbatan lebih lanjut, penting untuk menjaga kadar kolesterol, gula darah, dan tekanan darah tetap normal.

Retinal vein occlusion lebih umum terjadi pada orang berusia 50 tahun ke atas serta mereka yang memiliki tekanan darah tinggi, diabetes, glaukoma, hingga pengerasan arteri. Kolesterol tinggi juga sering ditemukan pada penderita RVO.

memiliki kemungkinan dua kali lipat lebih tinggi untuk mengalami kolesterol tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak menderita kondisi ini.

6. Hollenhorst plaque

terjadi ketika terdapat serpihan kolesterol atau fibrin dalam arteri retina. Serpihan ini biasanya berasal dari arteri yang lebih besar di tubuh, seperti arteri karotis dan bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan serius.

Plak ini lebih sering ditemukan pada orang lanjut usia dan biasanya tidak menimbulkan gejala langsung. Bunda mungkin tidak menyadari keberadaannya hingga plak menyebabkan penyumbatan.

bisa menjadi indikasi adanya gumpalan atau penyumbatan yang lebih besar di arteri karotis. Jika penyumbatan ini terlepas dan berpindah ke otak, hal tersebut dapat menyebabkan stroke yang berdampak pada penglihatan, kontrol motorik, atau sensorik. Stroke juga bisa berakibat fatal.

Cara mengatasi kolesterol tinggi

Meskipun ciri fisik kolesterol tinggi di wajah dan mata bisa memberikan petunjuk awal, satu-satunya cara pasti untuk mengetahui kadar kolesterol seseorang melalui tes darah atau lipid panel. Dokter akan mengukur kadar kolesterol total, LDL (kolesterol jahat), HDL (kolesterol baik), dan trigliserida untuk menentukan apakah Bunda memiliki risiko tinggi terhadap penyakit kardiovaskular.

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menurunkan kolesterol, antara lain:

1. Mengatur pola makan: Mengonsumsi makanan tinggi serat, menghindari lemak jenuh, dan memilih lemak sehat dari ikan, kacang-kacangan, serta minyak zaitun.

2. Berolahraga secara teratur: Aktivitas fisik seperti jalan kaki, berlari, atau bersepeda dapat membantu meningkatkan kadar HDL dan menurunkan LDL.

3. Berhenti merokok dan mengurangi alkohol: Kedua kebiasaan ini dapat mempengaruhi kadar kolesterol dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

4. Mengelola berat badan: Menjaga berat badan ideal dapat membantu mengontrol kadar kolesterol dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

5. Menggunakan obat-obatan: Jika perubahan gaya hidup tidak cukup, dokter mungkin akan meresepkan obat seperti statin untuk membantu menurunkan kadar kolesterol.

Pilihan Redaksi
  • Syarat dan Cara Daftar Program Medical Check Up Gratis di Hari Ultah 2025
  • Diabetes Bisa Sebabkan Tuli Mendadak, Waspada Bun!
  • 6 Cara Menurunkan Kolesterol Tinggi Tanpa Obat

Ciri-ciri kolesterol tinggi di wajah dan mata, seperti xanthelasma, corneal arcus, hingga eruptive xanthomas, bisa menjadi indikator penting bahwa Bunda perlu menjalani pemeriksaan kolesterol. Meskipun tidak semua orang dengan kolesterol tinggi akan mengalami ciri di atas, keberadaannya dapat menjadi peringatan dini untuk mengambil tindakan pencegahan.

. Gratis!