BYD tengah merencanakan peningkatan investasi di Indonesia. Hal tersebut guna mendongkrak kapasitas produksi pabrik yang saat ini dibangun di Subang, Jawa Barat, serta membuka peluang pengembangan fasilitas produksi baterai dan teknologi elektrifikasi plug-in hybrid (PHEV).
Hal ini dikemukakan BYD dalam pernyataan resmi saat menerima kunjungan dari Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani, ke kantor pusat BYD di Shenzhen, China belum lama ini.
General Manager BYD Asia Pacific Liu Xueliang mengatakan, tambahan investasi tersebut bukan hanya untuk memenuhi permintaan kendaraan listrik dalam negeri, melainkan juga untuk ekspor, menjadikan Indonesia pusat produksi mobil setir kanan BYD.
“Penambahan kapasitas ini diharapkan akan berkontribusi aktif dalam memenuhi beragam kebutuhan pasar domestik sekaligus memperluas potensi ekspor kendaraan listrik, mendukung potensi Indonesia sebagai salah satu pusat manufaktur kendaraan elektrifikasi di Asia Tenggara,” terangnya.
Selain itu, investasi tambahan tersebut juga untuk mempercepat realisasi pembangunan pabrik yang sebelumnya direncanakan beroperasi awal 2026, menjadi kuartal empat 2025. Diakui pabrikan, ini sebagai respons terhadap dinamika permintaan pasar yang berkembang.
Dengan peningkatan kapasitas produksi, otomatis fasilitas manufaktur BYD tersebut juga akan mengalami ekspansi lahan baru. Diharapkan dengan tambahan penanaman modal tersebut bisa membuka lapangan kerja lebih banyak, yang ditargetkan 8.700 tenaga kerja menjadi 18.000 peluang pekerjaan baru.
Rencana perluasan investasi dan lahan pabrik akan memberikan kesempatan transfer knowledge guna memperkaya keterampilan teknis tenaga kerja di Indonesia mulai dari proses produksi kendaraan, pengembangan teknologi baterai, hingga elektrifikasi.
BYD meyakini hal tersebut merupakan upaya peran aktif pabrikan dalam pengembangan sumber daya manusia lokal yang berdaya saing tinggi.
lokal yang terkait untuk memperkuat industri kendaraan listrik di Indonesia guna menciptakan ekosistem yang berkelanjutan,” pungkas Presiden DIrektur BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao.