Kehamilan bermasalah sering kali dikaitkan dengan komplikasi yang membahayakan kondisi ibu hamil dan janin. Lantas, apa saja ciri kehamilan bermasalah ya, Bunda?
Sebelum membahasnya lebih detail, Bunda perlu ketahui dulu definisi kehamilan sehat dan kehamilan yang bermasalah.
Kehamilan sehat adalah kehamilan yang cukup bulan dan terbebas dari komplikasi baik dari ibu maupun janinnya. Sementara itu, kehamilan dikatakan bermasalah bila selama prosesnya ditemukan komplikasi dari ibu atau janin, dan dapat terjadi dari awal hingga akhir kehamilan.
Komplikasi kehamilan yang umum dijumpai
Berikut beberapa komplikasi kehamilan yang umum dijumpai dan sebisa mungkin perlu dihindari oleh Bunda selama hamil:
- Darah tinggi pada kehamilan
- Perdarahan selama kehamilan
- Diabetes pada kehamilan
- Bayi lahir kecil
- Keguguran berulang
- Prematuritas
- Ketuban pecah dini
- Volume air ketuban berlebih atau kurang
Pada kasus yang jarang terjadi, Bunda juga dapat mengalami kehamilan bermasalah lantaran terkena infeksi. Beberapa infeksi yang perlu diwaspadai ini seperti TBC, HIV, hepatitis, dan infeksi menular seksual (ISK).
17 Jenis Komplikasi Persalinan, Bunda Perlu Tahu
|
Ciri kehamilan bermasalah
Kehamilan bermasalah dapat dikenali sejak awal kehamilan. Berikut beberapa cirinya:
- Gerakan janin kurang dari 10 kali selama 12 jam
- Perdarahan di awal kehamilan
- Ketuban pecah di awal kehamilan
- Nyeri kepala hebat bisa menjadi tanda hipertensi
- Nyeri perut hebat disertai perdarahan
- Demam tinggi dengan atau tanpa gerakan janin berkurang
Perlu dicatat, gerakan janin pertama kali dirasakan berupa kedutan di usia kehamilan 16 minggu atau di atas 4 bulan. Janin mulai dirasakan aktif bergerak mulai usia 5 bulan ke atas.
Gerakan janin yang normal adalah 10 hingga 12 kali dalam waktu 12 jam. Menjelang akhir kehamilan, gerakan janin ini akan mulai menurun.
Gerakan janin yang berkurang di akhir kehamilan perlu mendapatkan perhatian. Hal ini bisa disebabkan karena komplikasi darah tinggi dan perkembangan janin yang bermasalah.
Ilustrasi USG/ Foto: Getty Images/iStockphoto/PonyWang
|
Pemeriksaan untuk deteksi kehamilan bermasalah
Kehamilan bermasalah dapat dideteksi dengan pemeriksaan USG yang dilakukan di tiap trimester kehamilan. USG tak hanya mendeteksi pertumbuhan janin, tapi juga
dapat melihat adanya kelainan pada janin dan plasenta.
Pemeriksaan USG dianjurkan untuk dilakukan satu kali di trimester pertama dan kedua, serta satu hingga dua kali di trimester ketiga. Namun, sebelum melakukan USG, Bunda diharapkan mengenali dulu faktor risiko yang berpotensi menimbulkan masalah pada kehamilan.
Beberapa faktor ini seperti penyakit bawaan (genetik), kondisi medis sebelum hamil, dan kecukupan nutrisi.
Komplikasi kehamilan sudah dapat dikenali dan dijumpai pada usia kehamilan 20 minggu. Setelah melakukan pemeriksaan dan usia kehamilan masuk 20 minggu, Bunda perlu memerhatikan kondisi, terutama mengenali ciri kehamilan bermasalah.
Tips menjalani kehamilan sehat
Berikut tips menjalani kehamilan sehat untuk menghindari komplikasi:
- Rutin kontrol hamil ke dokter atau kontrol sesuai jadwal
- Menjaga kebersihan sebelum dan setelah makan, seperti mencuci tangan, untuk menghindarkan hampir 50 persen masalah di trimester pertama.
- Konsumsi makanan sehat dengan memilih makanan yang terbaik bagi janin
- Konsumsi vitamin hamil sesuai anjuran dokter
- .
Benarkah mual dan muntah di trimester awal adalah ciri kehamilan sehat?
Mual dan muntah merupakan keluhan umum yang dialami ibu hamil di awal kehamilan. Penyebab utamanya adalah perubahan hormon, Bunda.
Keluhan mual dan muntah tidak dapat dijadikan acuan dari ciri kehamilan sehat. Sebab, ada beberapa ibu hamil yang tidak mengalaminya lantaran dapat menoleransi perubahan hormon, sehingga keluhan tidak dirasakan secara signifikan.
Bunda justru perlu waspada bila mengalami mual dan muntah yang parah hingga tidak bisa makan, minum, dan membuat tubuh lemas. Kondisi tersebut dapat membuat kehamilan berisiko karena tidak adanya nutrisi yang masuk ke dalam tubuh.
Apakah kaki bengkak juga merupakan ciri kehamilan bermasalah?
Kaki bengkak saat hamil sering kali dikaitkan dengan tanda preeklamsia atau hipertensi. Menurut ilmu kedokteran terbaru, kaki bengkak sudah tidak bisa dijadikan ciri hipertensi, Bunda.
Kaki bengkak saat hamil dianggap suatu hal yang normal. Tetapi jika mengalami kaki bengkak, Bunda dapat tetap melakukan pengecekan tekanan darah di fasilitas kesehatan terdekat. Hasil tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg perlu diwaspadai sebagai tanda hipertensi.
Benarkah memelihara kucing saat hamil bisa picu keguguran?
yang terdapat di kotoran dan bulu kucing. Bunda yang terpapar parasit ini dapat terkena toksoplasmosis.
Jika Bunda sudah lama pelihara kucing, biasanya sudah pernah terpapar hingga memiliki kekebalan secara alami.
Pada kondisi tersebut, risiko untuk terpapar kembali sangat rendah. Begitu pun risiko untuk menimbulkan gejala apa pun ke janin dalam kandungan.
ini.
Benarkah konsumsi vitamin A dalam dosis tinggi saat hamil dapat berbahaya bagi janin?
Vitamin A yang dikonsumsi dalam dosis tinggi memang perlu dihindari selama kehamilan. Sebab, vitamin A dapat meregulasi ulang lemak dalam tubuh. Padahal, selama hamil lemak dibutuhkan oleh janin untuk menghasilkan hormon.
Konsumsi vitamin A yang paling aman adalah dikonsumsi dengan dosis tepat. Vitamin A dianggap sebagai antioksidan yang baik untuk menunjang kesehatan Bunda dan perkembangan janin.
Muncul flek di trimester pertama bisa menjadi tanda kehamilan bermasalah?
Flek yang muncul di awal kehamilan tidak selalu menjadi tanda kehamilan bermasalah ya. Keluarnya flek berwarna cokelat dan tidak menimbulkan nyeri merupakan tanda implantasi, yakni menempelnya janin ke lapisan dinding rahim (endometrium). Kondisi ini masih dianggap normal.
Sebaliknya, flek yang berwarna merah terang disertai nyeri perut perlu diwaspadai. Keluhan tersebut merupakan salah satu tanda keguguran atau kehamilan tidak normal, seperti kehamilan ektopik.
Mitos atau fakta, makan nanas saat hamil bisa memicu masalah pada kehamilan?
Bunda hamil boleh saja mengonsumsi buah nanas karena kaya akan vitamin C dan antioksidan. Tetapi, Bunda sebaiknya menghindari konsumsi bonggol nanas karena mengandung zat bromelain, yang bisa memicu keguguran.
Jadi, konsumsi nanas paling aman adalah makan bagian pinggirnya yang kaya akan air, vitamin, dan serat.
Setelah mengetahui ciri kehamilan bermasalah, sebaiknya segera periksa kandungan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Termasuk menjalani pola hidup sehat agar terhindar dari masalah kehamilan.
Pilihan Redaksi
|
Gratis!