Sandy Walsh Ungkit Jasa Shin Tae-yong untuk Timnas Indonesia,Minta Kluivert Tunjukkan Peningkatan

Posted on

– Sandy Walsh bicara soal harapannya kepada Patrick Kluivert yang kini bertugas sebagai pelatih Timnas Indonesia.

Sebelum jabatan pelatih diganti, Shin Tae-yong sudah mengantarkan Timnas Indonesia menuju putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Menyisakan empat pertandingan lagi, PSSI malah memecat juru taktik asal Korea Selatan itu, dan menunjuk Patrick Kluivert menggantikannya.

Mantan pelatih Timnas Curacao tersebut membawa misi mengantar Indonesia berlaga di Piala Dunia 2026.

Bek Timnas Indonesia, Sandy Walsh menjelaskan bahwa Shin Tae-yong sudah membawa mereka melangkah jauh di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Hal ini tentu jadi tugas berat bagi Shin Tae-yong karena membutuhkan waktu lima tahun untuk bisa membawa Indonesia di tahap ini.

Meski begitu, PSSI juga memiliki pertimbangan tersendiri saat memutuskan memilih Patrick Kluivert.

Sandy Walsh berharap rencana yang telah disusun oleh federasi dan skuad Garuda bisa membuat mereka melangkah lebih jauh.

“Shin Tae-yong telah membawa kami melangkah jauh.”

“Kami sudah dekat dengan Piala Dunia, kualifikasi adalah tujuannya.”

“Pelatih nasional yang baru telah datang karena semuanya menjadi lebih besar.”

“Kami memiliki lebih banyak penonton.”

“Evaluasi telah dilakukan oleh asosiasi dan kami semua mendukung pilihan presiden Erick Thohir dalam jangka panjang.”

“Ini harus menjadi sebuah peningkatan,” kata Sandy Walsh dilansir BolaSport.com.

Pemain Yokohama F. Marinos ini melanjutkan bahwa saat ini pemain keturunan menjadi salah satu kekuatan utama di Timnas.

Dia juga akhirnya memilih Indonesia karena leluhurnya berasal dari Indonesia.

“Saya membuka pintu bagi para pesepak bola Eropa lainnya.”

Ia mengaku banyak orang yang mempertanyakan pilihannya bergabung dengan Timnas Indonesia, namun ia punya alasan sendiri.

“Banyak orang mempertanyakan hal itu, tetapi pilihan saya adalah pilihan dari hati, untuk kakek dan nenek saya,” lanjutnya.

Sandy menambahkan, di Timnas Indonesia dia bertugas sebagai penghubung pemain keturunan dan lokal.

Baginya, skuad Garuda kini sudah memiliki peningkatan dan tidak bisa diremehkan.

Tak hanya itu, semua pemain siap bekerja keras agar bisa tampil di Piala Dunia 2026.

“Saya senang bisa menyaksikan seluruh prosesnya dari awal dan menjadi penghubung antara para pemain naturalisasi dengan pemain lokal.”

“Kualitas sepak bola Indonesia juga meningkat. Kami ingin membuat orang-orang di Indonesia bahagia.”

“Ini benar-benar sebuah mimpi dan membuat semua perjalanan dan pengorbanan menjadi berharga,” ujarnya.


Tinggalkan KV Mechelen demi Timnas Indonesia

Sandy Walsh akhirnya buka suara terkait kepindahannya ke Yokohama F. Marinos.

Sandy menjalani kontrak dengan YFM hingga 2027 usai mengakhiri kontrak dengan KV Mechelen.

Sempat menjadi andalan utama, dia hanya bermain dalam enam laga di Liga Belgia.

Pesepak bola berusia 29 tahun itu menjelaskan bahwa kepergiannya ke Liga Jepang berhubungan dengan Timnas Indonesia.

Tepatnya, saat ia berlaga di Piala Asia 2023 yang digelar tahun lalu.

Kala kembali dari Timnas, ia masih mendapatkan tempat utama di klub.

“Saya pergi selama sebulan saat itu (saat Piala Asia), sepenuhnya disibukkan dengan turnamen itu.”

“Saya memiliki perasaan aneh, karena hanya ada sedikit komunikasi antara staf Malinesia dan saya.”

“Ketika saya kembali, saya baru saja menjadi starter melawan Anderlecht dan Eupen,” kata Sandy Walsh.

Masalah kemudian terjadi pasca ia berada di Timnas.

Sejak saat itu, Sandy mulai tersingkir dan tidak mendapat tempat di klub. Hal itulah yang membuatnya ingin pindah.

Kala itu, destinasi utamanya adalah menuju Asia dan berusaha mencari menit bermain.

“Saat itu saya absen tanpa alasan. Kemudian saya mulai berpikir untuk bermain sepak bola di Asia, di mana saya akan mendapatkan apresiasi dan menit bermain.”

“Sebenarnya, saya ingin mengambil langkah tersebut sejak Piala Asia pada awal 2024. Saya senang sekarang saya bisa mewujudkan mimpi itu.”

“Meskipun saya juga berpendapat bahwa tahun-tahun terakhir saya, saat di KV Mechelen, adalah tahun-tahun terbaik saya di Belgia,” lanjutnya.

Sandy menambahkan, dia sudah berusaha keras untuk kembali jadi pilihan utama di Mechelen. Namun usahanya tidak berjalan mulus.

Kini, pindah ke Jepang akan membuat Sandy fokus bertugas di Timnas Indonesia.

(*)

Google News